Jumat, 15 Oktober 2010

Gado-gado Bali = Tipat Cantok


Pertama kali saya mulai hamil saya yang ke-2, saya ingin sekali makan gado-gado. Suami saya sampai keliling kota Gianyar (kota tempat saya tinggal ini jaraknya sekitar 45 menit ke arah timur dari Denpasar) nyari yang namanya warung gado-gado.

Alih-alih ketemu warung gado-gado, malah warung tipat cantok yang bertebaran dimana-mana. Masyarakat di kota saya lebih biasa makan tipat cantok (kadang ada juga yang menyebutnya tipat santok).  Alhasil saya makan tipat cantok pedas sebagai penawar ngidam saya..

Kuliner Bali yang satu ini mirip dengan gado-gado, cuma bahannya utamanya bukan lontong, tapi tipat (ketupat). Campurannya, sayur tauge atau kangkung rebus atau kacang panjang rebus yang dipotong pendek2, ditambah potongan tahu goreng .

Bumbunya terdiri dari kacang goreng, sedikit petis, sedikit tauco, cabe rawit, gula merah dan garam. Semua bahan bumbu diulek, ditambah sedikit air, kemudian semua bahan yang di atas tadi dimasukkan ke cobek dan diaduk2 merata. Kalo ngga suka pedas, bisa pesan ke yang jual supaya ngga dikasi rawit.

Ketika saya masih kecil, dan tempat tinggal saya belum jadi kota, tipat cantok disajikan di atas daun pisang yang disebut "tekor". Tapi sekarang tipat cantok disajikan di atas piring, ditaburi bawang goreng. Kalau mau kasi sedikit kecap, boleh juga dibubuhkan di atasnya. Makannya bersama dengan kerupuk putih.. hmm nikmaaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar